Ada seorang suami, dimana ia merupakan orang yang begitu arif dan tekun dalam menjalani pekerjaannya, baik itu pekerjaan di kantor maupun pekerjaannya di rumah dalam posisinya sebagai suami dari seorang wanita bernama Mirani. Sebut saja Harold, itulah nama panggilannya walaupun sebenarnya nama aslinya adalah Joko Harino. Nama Harold menjadi sebutannya karena wajahnya sangat mirip dengan tokoh aktor pemeran Harold dalam film Harold and Kumar. Itu menurut istri dan teman – temannya.
Hampir setiap hari Harold menghabiskan waktunya di kantor dan baru pulang ke rumah pada petang hari. Kadang – kadang juga lembur dan pulang besok pagi. Itulah Harold dan kesibukannya. Suatu hari, Harold sedang berada pada masalah besar, perusahaan yang ia pegang berada pada ambang kehancuran. Ia tak tahu apa yang mesti dilakukan, segala cara telah ia tempuh tapi hasilnya tetap sama, nihil. Ketika ia sampai di rumah, Harold langsung merebahkan tubuhnya di sofa, dipegangnya keningnya dan terus berpikir bagaimana ia bisa membawa perusahaannya ke arah yang benar. Mirani tiba – tiba muncul dari balik pintu yang menghubungkan antara kamar tidur dan ruang tamu. Dipandanginya wajah suaminya yang terihat sangat frustasi. “ Ada apa denganmu Harold ? “ mirani meraih tangan suaminya dan memegangnya erat. Harold melirik istrinya tanpa mengatakan sepatah kata pun. “ Berdoalah padaNYA atas segala masalah yang kau hadapi dan yakinlah bahwa DIA akan mengabulkan doamu. “ pinta mirani sambil tersenyum.
Tak tanggung – tanggung Harold pun melakukan apa yang dikatakan oleh istrinya dan mulailah ia berdoa setiap hari. Dalam doanya ia berharap agar perusahaannya bangkit kembali. Dua hari kemudian, doa tulus Harold terkabul. Sesuatu yang luar biasa terjadi pada perusahaannya dan Harold pun mulai bangkit kembali. Harold begitu senang, sesampainya di rumah dipeluknya istrinya dan membisikkan kata terima kasih padanya.
Beberapa bulan kemudian, setelah Harold dan perusahaannya bangkit kembali. Harold kembali pada aktifitas awalnya dimana ia disibukkan pada pekerjaannya lagi. Di waktu petang ketika Harold tiba di rumah, istrinya langsung menyambutnya sambil membawakan secangkir kopi hangat. Mirani tampak rapi dengan dandanannya dan tampak elok dipandang. Inikah istriku mirani yang kukenal ? pikir Harold dalam hatinya. Aku tampak berantakan sedangkan istriku begitu rapinya. Apa ini enaknya jadi seorang istri ? Harold pun kembali pada keinginan barunya.
Malam itu Harold sedang duduk di teras depan rumahnya sambil berhayal. Tuhan, izinkanlah aku supaya hidupku seperti hidup istriku mira yang tanpa beban. Setidaknya, aku ingin bertukar. Aku yang menjadi mirani dan mirani menjadi aku. Pinta Harold dalam doanya. Dua hari kemudian, seperti doanya yang terkabul sebelumnya, permintaannya kali ini pun terkabul. Harold menjadi mirani lengkap dengan tubuhnya dan mirani menjadi Harold. Harold yang dalam tubuh mirani sadar akan karakter barunya, sedangkan mirani yang dalam tubuh Harold sama sekali tidak sadar, ia seperti di beri memori baru yaitu memori kelakuan.
Mirani yang menjadi Harold puun berangkat kerja, semua pekerjaan yang semula dilakukan Harold dikerjakan oleh mirani. Harold yang tinggal di rumah pun melakukan pekerjaan seperti yang sering dikerjakan istrinya. Mencuci baju, mengepel lantai, membersihkan tempat tidur, dan sebagainya semua dilakukan Harold. Harold merasa pekerjaan barunya tidak begitu sulit tidak sama dengan pekerjaan di kantor yang isinya minta ampun.
Seminggu kemudian, Harold kembali dilingkupi rasa jenuh. Ia mulai bosan dengan kehidupan sebagai mirani. Melakukan pekerjaan monoton setiap hari dan menunggu mirani pulang. Akhirnya, ia kembali berdoa pada Tuhan “Tuhan aku sudah bosan dengan hidup sebagai mirani, iziinkanlah hambamu ini kembali menjadi Harold, tubuh asliku” Harold berlutut sambil memohon. Tak lama kemudian, ada suara yang terngiang di telinganya, oh tidak bisa, kamu tak bisa kembali ke tubuhmu lagi Harold!. Harold terkaget dan berkata “ Ba-bagaimana mungkin itu terjadi ? kenapa aku tak bisa kembali ke tubuhku ? “. Suara sayup – sayup itu pun berkata dengan lantang “ MAAF HAROLD, KAMU TAK BISA KEMBALI KE TUBUHMU KARENA KAU TELAH HAMIL ! “
*****THE END****
0 komentar:
Posting Komentar
komenggggggggggg