Pages

Minggu, 18 Maret 2012

Say "Yes, I Can !"






SAY  “ YES, I CAN !”

            Ada seorang pria yang sedang bersiap – siap untuk tampil berpidato di  sebuah acara seminar. Pria ini dikenal sebagai pria yang sangat pemalu dan pendiam. Ia kadang – kadang minder ketika berhadapan dengan banyak orang. Perasaan takut, gelisah, dan grogi berkecamuk dalam pikiran pria itu saat ia mulai melangkahkan kakinya di atas panggung. Awalnya ia berkata – kata dengan agak terbatah – batah. Pandangan para penonton mulai terlihat murung dan jenuh. TUHAN, bimbinglah aku supaya aku bisa berpidato dengan baik, kata pria itu dalam hatinya. Tak lama kemudian, penonton mulai terpukau melihat aksi pria itu berpidato. Ia terlihat sangat ahli dalam berpidato. Semua kata – kata mengalir keluar seperti air.

Pernah gak sih kalian alami hal seperti diatas ? mungkin banyak orang pernah minder saat berpidato dan tidak jarang karena mindernya, ia lalu turun dan lari dari panggung. Berhubungan dengan hal diatas, aku mau membahas sedikit tentang Moses atau Musa. Seorang nabi yang diutus TUHAN pada tahun ±1400 BC untuk membebaskan bangsa Israel dari tanah Mesir. Ini baru saja aku dapat dari khotbah hari minggu dan akan ku angkat kembali di dalam blog ini. Karena bagiku kisah ini sangat menarik dan sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita sekarang. Pasti sudah tahukan bahwa musa itu seperti apa dulunya? Musa pertama kali bertemu langsung dengan TUHAN lewat semak duri. Nah dari situ TUHAN mulai mengutus Musa sebagai nabi. Musa sempat ragu, dalam hatinya ia berpikir bahwa bagaimana bisa ia melakukan hal yang luar biasa itu sedang ia tak sanggup untuk berbicara dengan orang – orang Israel apalagi sama Firaun. (Keluaran 3:1-22) Sebenarnya dari sisi ini setiap manusia memilikinya. Kata “Bagaimana bisa ? “ selalu ada dalam benak kita ketika akan menghadapi sesuatu. Tahu tidak karena pikiran seperti itu kita telah berupaya membatasi Kuasa TUHAN dan meragukan-NYA. Jadi, untuk itu para readers jangan pernah ragu deh dalam menghadapi suatu tantangan, percayakan semuanya dalam nama TUHAN, maka semua hal akan terjadi. Aku juga akui kalau kadang – kadang aku khawatir, cemas, ragu saat menghadapi masalah besar, tapi aku percaya TUHAN akan menolongku. Ok readers, kiranya tulisan pendek ini bisa jadi sesuatu yang membangun bagi kalian… hehehe…http://eemoticons.net

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” Matius 11:28

Sabtu, 03 Maret 2012

CARLA'S REQUEST

Hello readers !!! read my story please http://eemoticons.net ini bukan cerita lucu kaya kemarin - kemarin tapi cuma cerita romantika simple... hohooh http://eemoticons.net ... cekidot...

Carla’s Request

               Langit hitam di hari itu telah hampir sepenuhnya menutupi sisa warna orange hasil pembiasan cahaya matahari. Pidato penutupan seminar pak Darma tidak juga kunjung selesai. Sesekali Radit memperhatikan jam tangannya, mulutnya menguap pertanda bahwa dia sudah bosan mendengarkan pidato pak Darma. Tak lama kemudian Radit mengambil jaket dan tasnya yang berada di kursi samping dan hendak keluar dari ruangan itu. Ketika kakinya mulai melangkah keluar, tiba – tiba terdengar suara pak Darma menyebut nama Radit, “ Radit mau kemana kamu ? berhenti dan duduk di tempatmu sekarang ! “ Langkah Radit terhenti, semua mata para audience tertuju pada Radit, sambil menggaruk kepalanya ia kembali duduk di tempatnya.  Tak pernah terpikir di kepala Radit bahwa pak Darma akan memperhatikan tingkah murid – muridnya.

            Dua jam kemudian pak Darma telah mengakhiri pidatonya. Semua murid langsung berhamburan menuju pintu keluar. Tanpa tahu isi pidatonya apa, para murid di sekolah itu tampak tak peduli. Sama seperti Radit, seorang murid yang cukup pemalu dan polos. Mendengarkan pidato ataupun berpidato merupakan hal yang paling dibencinya.

            Ketika Radit sedang berjalan di sekitar koridor sekolah, nampak dari kejauhan seorang wanita memanggilnya dari depan. Radit tersenyum dan membalas sapaannya. Wanita itu adalah Carla, gadis periang yang cantik. Bagi Radit, Carla adalah sosok wanita yang ia cari selama ini. Sudah dua tahun sejak masuk sekolah di tahun ajaran pertama ia telah terpesona oleh wanita itu. Carla termasuk orang yang telah mengisi hari – hari Radit dengan kebahagiaan, setiap hari mereka bertemu dan saling berbagi kisah.  “ Hei dit ! bagaimana pidato pak Darma tadi ? “ tanya Carla. Radit hanya tersenyum dan tak berkata apa – apa. Mereka berjalan menelusuri koridor sampai akhirnya mereka sampai di sebuah taman kecil milik sekolah. Sambil duduk di bangku taman, mereka saling bercerita tentang apa yang baru saja mereka alami. Radit terus saja tersenyum memperhatikan Carla bercerita. Beberapa menit kemudian, Carla mengakhiri ceritanya.  “ sekarang giliranmu dit ! apa yang baru saja kau alami hari ini ? “. Radit menatap jam tangannya lalu melihat ke langit. “ Ini sudah malam Carla, kita harus bergegas pulang. Temui aku di lantai atas gedung sekolah besok pagi ! “ Radit bangkit dan berlari pulang. Nampaknya ia sedang ada keperluan penting.

            Keesokan paginya tepat seperti yang dijanjikan Radit kemarin, Carla bergegas mengitari tangga gedung dan akhirnya sampai pada bagian paling atas gedung. Radit tampak dari kejauhan sambil menatap langit biru di pagi itu. Ia pun berjalan pelan – pelan menghampiri Carla. “ Seperti yang aku janjikan kemarin, aku akan menceritakan kisah yang ku alami kemarin di tempat ini. “ Kata Radit sambil menarik tangan Carla lalu berjalan menuju ke tepi gedung. Gedung berlantai enam itu tampak megah dihiasi bunga – bunga Antherium di sekelilingnya. Tanpa takut ketinggian Radit dan Carla tampak tenang sambil duduk bercengkerama. “ Sebelum aku menceritakan kisahku, aku mau mengatakan sesuatu padamu Carla. “ Radit berdiri lalu menatap wajah Carla yang duduk di sampingnya. “ Aku  menyukaimu … “ seakan waktu berhenti Radit dan Carla diam beberapa detik.

Carla bingung akan tatapan dn perkataan Radit, ada apa dengan anak ini ? apa dia sedang serius atau bercanda sih ? tanya Carla dalam hati. Carla lalu berdiri dan menatap Radit. Wajahnya tampak serius namun lama – kelamaan berubah menjadi wajah jenaka. “ Apa kau sudah tidak waras dit ? “Carla tertawa terbahak – bahak. Dipikirnya bahwa Radit sedang bercanda.

Dengan sedikit emosi Radit meraih tangan Carla “ Aku serius Car !!! Aku benar – benar suka sama kamu ! “

Carla tidak menanggapi keseriusan Radit, Ia melepas tangannya dari Radit dan berjalan ke arah pintu yang menghubungkannya ke tangga. Sambil tertawa terbahak – bahak, Carla berkata, “ Kalau lu mau jadi pacar gue, lu lompat aja dulu dari gedung ini baru gue terima… hahahahhahaha.. “

Ketika Carla hampir sampai ke pintu, Carla menoleh ke belakang. Ia hendak mengajak Radir ke kantin. Namun tiba – tiba, Radit hilang dari pendangan Carla. “ Dit ? Radit ? “ Carla mulai dirundung kecemasan. Ia segera berlari menuju ke tepi gedung tempat ia dan Radit duduk tadi. Sambil menatap ke bawah, mata Carla terbelalak. Dilihatnya Radit telah tewas jatuh dari atas gedung berlantai enam itu. Permintaan yang ia anggap sebagai lelucon di tanggapi serius oleh Radit. Rasa penyesalan memenuhi hati Carla. Air matanya bercucuran menangisi seseorang yang ia anggap sebagai sahabatnya itu.

*** THE END ***

" Kadang sesuatu yang kita anggap lelucon bisa di anggap serius oleh orang lain "
http://eemoticons.net


Kamis, 01 Maret 2012

APA ANDA MASUK DALAM KATEGORI STRES ?

 5 TANDA BAHWA TUBUH KITA STRESS

http://eemoticons.net Did you know ? bahwa stress gak cuma diikuti oleh perasaan gelisah saja tapi juga banyak tanda – tandanya seperti :

1)   Rasa pegal pada mulut

Karena kebiasaan menggesek-gesekkan gigi yang biasanya dilakukan secara tidak sadar. http://eemoticons.net

2)   Tidur tidak lelap

Terbangun lebih sering sangat mengganggu. Coba capai waktu tidur selama 7-8 jam semalam, dan hindari asupan kafein serta alkohol sebelum tidur. http://eemoticons.net

3)   Gusi berdarah

Kondisi stress akan meningkatkan hormon kortisol yang akan merusak sistem kekebalan tubuh dan membiarkan bakteri menyerang gusi. http://eemoticons.net

4)   Jerawat dimana– mana

Stress akan meningkatkan peradangan yang memicu jerawat. http://eemoticons.net

5)   Suka yang manis – manis

Kebiasaan ini muncul secara tiba – tiba. http://eemoticons.net

Apa anda mengalami hal demikian ??? hehehe..... http://eemoticons.net

Selasa, 28 Februari 2012

KOMANDAN DAN PRAJURIT

Hhehe.. hello readers... kali ini aku cuma mau share comic buatanku.. hahah

Jumat, 24 Februari 2012

EXCHANGE

Hello para readers ! ini adalah postingan ceritaku yang kedua. Aku harap anda menyukainya. http://eemoticons.net

EXCHANGE
  
            Ada seorang suami, dimana ia merupakan orang yang begitu arif dan tekun dalam menjalani pekerjaannya, baik itu pekerjaan di kantor maupun pekerjaannya di rumah dalam posisinya sebagai suami dari seorang wanita bernama Mirani. Sebut saja Harold, itulah nama panggilannya walaupun sebenarnya nama aslinya adalah Joko Harino. Nama Harold menjadi sebutannya karena wajahnya sangat mirip dengan tokoh aktor pemeran Harold dalam film Harold and Kumar. Itu menurut istri dan teman – temannya.

            Hampir setiap hari Harold menghabiskan waktunya di kantor dan baru pulang ke rumah pada petang hari. Kadang – kadang juga lembur dan pulang besok pagi. Itulah Harold dan kesibukannya. Suatu hari, Harold sedang berada pada masalah besar, perusahaan yang ia pegang berada pada ambang kehancuran. Ia tak tahu apa yang mesti dilakukan, segala cara telah ia tempuh tapi hasilnya tetap sama, nihil. Ketika ia sampai di rumah, Harold langsung merebahkan tubuhnya di sofa, dipegangnya keningnya dan terus berpikir bagaimana ia bisa membawa perusahaannya ke arah yang benar. Mirani tiba – tiba muncul dari balik pintu yang menghubungkan antara kamar tidur dan ruang tamu. Dipandanginya wajah suaminya yang terihat sangat frustasi. “ Ada apa denganmu Harold ? “ mirani meraih tangan suaminya dan memegangnya erat. Harold melirik istrinya tanpa mengatakan sepatah kata pun. “ Berdoalah padaNYA atas segala masalah yang kau hadapi dan yakinlah bahwa DIA akan mengabulkan doamu. “ pinta mirani sambil tersenyum.

            Tak tanggung – tanggung Harold pun melakukan apa yang dikatakan oleh istrinya dan mulailah ia berdoa setiap hari. Dalam doanya ia berharap agar perusahaannya bangkit kembali. Dua hari kemudian, doa tulus Harold terkabul. Sesuatu yang luar biasa terjadi pada perusahaannya dan Harold pun mulai bangkit kembali. Harold begitu senang, sesampainya di rumah dipeluknya istrinya dan membisikkan kata terima kasih padanya.

            Beberapa bulan kemudian, setelah Harold dan perusahaannya bangkit kembali. Harold kembali pada aktifitas awalnya dimana ia disibukkan pada pekerjaannya lagi. Di waktu petang ketika Harold tiba di rumah, istrinya langsung menyambutnya sambil membawakan secangkir kopi hangat. Mirani tampak rapi dengan dandanannya dan tampak elok dipandang. Inikah istriku mirani yang kukenal ? pikir Harold dalam hatinya. Aku tampak berantakan sedangkan istriku begitu rapinya. Apa ini enaknya jadi seorang istri ? Harold pun kembali pada keinginan barunya.

Malam itu Harold sedang duduk di teras depan rumahnya sambil berhayal. Tuhan, izinkanlah aku supaya hidupku seperti hidup istriku mira yang tanpa beban. Setidaknya, aku ingin bertukar. Aku yang menjadi mirani dan mirani menjadi aku. Pinta Harold dalam doanya. Dua hari kemudian, seperti doanya yang terkabul sebelumnya, permintaannya kali ini pun terkabul. Harold menjadi mirani lengkap dengan tubuhnya dan mirani menjadi Harold. Harold yang dalam tubuh mirani sadar akan karakter barunya, sedangkan mirani yang dalam tubuh Harold sama sekali tidak sadar, ia seperti di beri memori baru yaitu memori kelakuan.

Mirani yang menjadi Harold puun berangkat kerja, semua pekerjaan yang semula dilakukan Harold dikerjakan oleh mirani. Harold yang tinggal di rumah pun melakukan pekerjaan seperti yang sering dikerjakan istrinya. Mencuci baju, mengepel lantai, membersihkan tempat tidur, dan sebagainya semua dilakukan Harold. Harold merasa pekerjaan barunya tidak begitu sulit tidak sama dengan pekerjaan di kantor yang isinya minta ampun.

Seminggu kemudian, Harold kembali dilingkupi rasa jenuh. Ia mulai bosan dengan kehidupan sebagai mirani. Melakukan pekerjaan monoton setiap hari dan menunggu mirani pulang. Akhirnya, ia kembali berdoa pada Tuhan “Tuhan aku sudah bosan dengan hidup sebagai mirani, iziinkanlah hambamu ini kembali menjadi Harold, tubuh asliku” Harold berlutut sambil memohon. Tak lama kemudian, ada suara yang terngiang di telinganya, oh tidak bisa, kamu tak bisa kembali ke tubuhmu lagi Harold!. Harold terkaget dan berkata “ Ba-bagaimana mungkin itu terjadi ? kenapa aku tak bisa kembali ke tubuhku  ? “. Suara sayup – sayup itu pun berkata dengan lantang “ MAAF HAROLD, KAMU TAK BISA KEMBALI KE TUBUHMU KARENA KAU TELAH HAMIL ! “
*****THE END****


 http://eemoticons.net Think that it's so funny !

Selasa, 21 Februari 2012

When the boy saw his father

Cerita ini sebenarnya merupakan suatu cerita yang pernah ku dengar dalam suatu khotbah.... saya sangat suka dengan inti ceritanya sehingga ku coba untuk menliskannya di blog ini


When The boy saw his father

             Ketika Bryan masih kecil. Ia sangat suka meluangkan waktunya untuk menonton di sebuah theater. Hampir setiap hari  ia pergi kesana setelah ia pulang dari sekolah. Bryan begitu senang melihat pertunjukan – pertunjukan drama di masa itu, Ia terkadang memperagakan beberapa adegan – adegan dalam drama di kamarnya.

            Suatu  ketika, ayah bryan melihat apa yang sering dilakukan anaknya itu. Dipikirnya bahwa suatu saat anaknya akan tumbuh menjadi seorang aktor yang hebat. Sang ayah mendekati anak kesayangannya itu. “ Bryan kemarilah ! ada hal yang ingin ayah katakan padamu “ seru ayah dengan nada lembut sambil tersenyum. Si kecil bryan segera menghentikan adegan yang ia lakoni di dalam kamarnya, ia bergegas berlari ke arah ayahnya dan memeluknya. Sang ayah kemudian berkata kepada bryan “ kenapa kamu suka melakukan adegan – adegan yang diperagakan dalam theater si kancil ? “

            “ Karena aku ingin menjadi seorang aktor sama seperti mereka yang memainkan peran di theater itu “. Jawab bryan.

            “Anak dengan impian besar, ayah menyayangimu nak. “ sang ayah mengusap – usap rambut bryan sebagai tanda sayang ayah kepada anaknya.

            Beberapa tahun kemudian, bryan mulai tumbuh menjadi sosok remaja yang sopan, rajin, dan penurut. Pola perilakunya banyak berubah karena ia telah masuk ke dalam jenjang pubertasi. Tapi satu hal yang tak bisa bryan hilangkan yaitu kesukaannya menonton pertunjukan di theater. Suatu hari ayahnya berkata padanya, katanya : “ kamu boleh saja mengunjungi semua theater di kota ini, tapi 1 theater ini jangan pernah mencoba untuk pergi kesana. Theater yang berada di seberang jalan, dekat jembatan”.

Bryan keheranan mendengar perkataan ayahnya. “ kenapa aku tak bisa kesana ? “ tanyanya penasaran.

“ jangan pernah kesana nak ! karena di sana ada sesuatu yang seharusnya tidak kamu lihat “. Tegas sang ayah.

Rasa penasaran berkecamuk di pikiran bryan. Ia sungguh ingin tahu maksud dari perkataan ayahnya. “mengapa aku tak harus ke tempat itu ?” pertanyaan ini terus melayang di pikirannya.

Ada maksud tertentu yang di sampaikan ayah bryan kepada bryan yaitu supaya iya tidak melihat penari striper di theater yang di maksud.

Hari demi hari berlalu, rasa ingin tahu bryan mulai mendorongnya untuk mencoba melanggar perintah ayahnya. Di raihnya pakaian dari balik lemari dan berdandan dengan rapi malam itu. Ia memutuskan untuk pergi ke theater yang  di maksud  sang ayah. Sesampainya di sana, bryan begitu gugup membuka pintu yang menghubungkannya dengan ruang tempat duduk penonton. Setelah dibukanya pintu itu, bryan terkejut melihat apa yang ada di depannya dan  ia mulai tahu maksud perkataan ayahnya. Ia bergegas berlari pulang. Rasa penyesalan timbul di hatinya. Bukan karena kelakuannya yang melanggar perintah ayahnya yang ia sesali tapi penyesalan itu timbul karena apa yang dilihat di theater tadi ternyata adalah ayahnya yang sedang menari – nari bersama dengan para penari telanjang.

** THE END **


 Cerita yang begitu mengejutkan bukan  ? heheeh........ ada hal yang perlu kita pelajari dalam hal ini, bagaimana kita bersikap bijak dalam menanggapi suatu hal. menurut anda :
1. apakah nasehat atau larangan yang di berikan ayah bryan bisa dikatakan benar ?
2. haruskahh Bryan melihat apa yang dilakukan ayahnya ?

Dua pertanyaan inilah yang menjanggal ketika kita membaca cerita di atas. para readers pasti tahu jawaban yang tepat. http://eemoticons.net